Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Berkala: Sains dan Terapan Kimia

BIOMASSA BATANG PISANG (Musa paradisiaca sp.) SEBAGAI BIOSORBEN Cd(II) Noer Komari; Sujatmiko Sujatmiko
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 4, No 2 (2010)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (703.854 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v4i2.2067

Abstract

Proses industri sering menghasilkan limbah yang mengandung logam berat seperti kadmium (Cd). Salah satu metode untuk mengurangi kadar Cd(II) dalam air adalah biosorpsi. Penelitian ini bertujuan mengkaji kemampuan biosorpsi batang pisang (Musa paradisiaca sp.) yang terimobilkan pada kaolin sebagai biosorben untuk mengadsorpsi Cd(II) dalam larutan. Variabel penelitian yang dikaji antara lain pengaruh pH, waktu kontak, kemampuan adsorpsi, dan identifikasi gugus fungsi pada biomassa Musa paradisiaca sp. yang terimobilisasi pada kaolin. Hasil penelitian menunjukkan adsorpsi Cd(II) optimum pada pH 6-7. Waktu kontak optimum adsoprsi setelah 120 menit. Jumlah Cd(II) yang dapat teradsorpsi pada biomassa bertambah seiring dengan bertambahnya konsentrasi Cd(II) yang dipakai dan optimum sebesar 63,8% pada perbandingan biomassa-kaolin (1:1). Gugus fungsional biomassa Musa paradisiaca sp.yang teridentifikasi antara lain gugus hidroksil, karboksil, metil, dan amina. Kajian ini menunjukkan bahwa biomassa Musa paradisiaca sp. dan kaolin layak dipakai sebagai biosorben Cd(II) dalam larutan Kata kunci : Biosorpsi, Biomassa, Cd(II), Musa paradisiaca sp. 
KAJIAN PENYERAPAN LOGAM Cd, Ni, DAN Pb DENGAN VARIASI KONSENTRASI PADA AKAR, BATANG, DAN DAUN TANAMAN BAYAM (Amaranthus tricolor L.) Azidi Irwan; Noer Komari; Yenny Era Nova
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 2, No 2 (2008)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (181.587 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v2i2.2019

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mempelajari serapan Cd, Ni, dan Pb pada akar, batang, dan daun setelah pemberian logam-logam itu pada media tumbuhnya dan mengamati pengaruhnya terhadap komponen pertumbuhan bayam yang terdiri dari jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, penampilan daun, dan bobot kering masing-masing bagian akar, batang, dan daun. Penelitian ini dilaksanakan dengan rancangan acak lengkap dengan kombinasi variasi konsentrasi logam 75, 150, dan 300 ppm. Hasil penelitian menunjukkan komponen pertumbuhan jumlah daun, tinggi tanaman, diameter batang, bobot kering daun tidak berbeda secara signifikan setelah pemberian logam. Akan tetapi memberikan pengaruh nyata terhadap penurunan bobot kering akar dan batang bayam (α = 5%). Penyebaran konsentrasi rerata Cd, Ni, dan Pb masing-masing di akar berturut-turut adalah 22,27; 30,49; dan 137,18 ppm, di batang 12,03; 14,46; dan 88,61 ppm, di daun 11,49; 7,31; dan 35,52 ppm. Kata Kunci : Absorpsi logam, Cd, Ni, Pb, Bayam, variasi konsentrasi 
KANDUNGAN KADMIUM DAN SENG PADA IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus) DI PERAIRAN TRISAKTI BANJARMASIN KALIMANTAN SELATAN Noer Komari; Utami Irawati; Etty Novita
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 7, No 1 (2013)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (232.365 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v7i1.2119

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kandungan kadmium dan seng pada ikan baung (Hemibagrus nemurus) yang hidup di sekitar pelabuhan Trisaksi Banjarmasin Kalimantan Selatan. Sampel diambil dua kali pada bulan April dan Mei 2012 di tiga lokasi, yaitu Trisakti, Basirih dan Banjar Raya dengan tiga kali ulangan. Kadar timbal dan seng pada sampel ditentukan menggunakan spektrofotometer serapan atom. Hasil analisis menunjukkan kadar kadmium dan seng bervariasi di tiap lokasi. Rata- rata kandungan kadmium pada ikan baung di bulan April berkisar 0,091-0,115 ppm dan bulan Mei berkisar 0,133-0,171 ppm. Kandungan kadmium pada ikan baung pada setiap lokasi masih di bawah baku mutu Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1989 sebesar 1,0 ppm. Rata-rata kandungan seng pada ikan baung di bulan April berkisar 0,796-1,371 ppm dan bulan Mei berkisar 0,640-1,428 ppm. Kandungan seng pada ikan baung di setiap lokasi masih di bawah baku mutu Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan, 1989 sebesar 100 ppm. Ikan baung di sungai Barito sekitar pelabuhan Trisakti masih aman untuk di konsumsi. Kata kunci : kadmium, seng, Ikan baung (Hemibagrus nemurus) 
PENGARUH PEMBERIAN MINYAK KELAPA MURNI TERHADAP HEMOLISIS SEL DARAH MERAH AKIBAT PAPARAN LAMPU UV SECARA IN VITRO Fitri Hady Amrullah; Melina Arini Sylvia Dewi; Karlina Karlina; Noer Komari
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 3, No 2 (2009)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (189.168 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v3i2.2038

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang pengaruh pemberian minyak kelapa murni terhadap hemolisis sel darah merah akibat paparan lampu UV secara in vitro. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh minyak kelapa murni terhadap ketahanan membran sel eritrosit yang diinduksi sinar ultraviolet (UV). VCO sebagai sumber asam lemak berantai sedang dan bersifat antioksidan dikaji untuk mengetahui besarnya pengaruh terhadap kerusakan membran eritrosit yang disebabkan oleh akibat adanya radikal bebas dan paparan sinar UV. Hemolisis sebagai indikator kerusakan eritrosit diukur dengan menentukan kandungan hemoglobin yang keluar dari sel, akibat rusaknya sel eritrosit. Penelitian diawali dengan pembuatan VCO secara tradisonal. Variabel yang diukur adalah absorbansi Hb kontrol, absorbansi Hb terpajan sinar UV dan absorbansi Hb terpajan sinar UV yang diberi VCO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa paparan selama 60 menit sudah menyebabkan kerusakan membran eritrosit. Kecenderungan lamanya paparan akan menyebabkan makin tingginya kerusakan membran eritrosit. Penambahan volume VCO 5-20 μl mnyebabkan ketahanan membran eritrosit yang stabil. Pemberian VCO lebih dari 30 μl menyebabkan kerusakan membran eritrosit. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa penggunaan VCO dapat mengurangi kerusakan membran sel. Kata kunci: eritrosit, hemolisis, VCO, lampu UV 
PEMANFAATAN RUMPUT ALANG-ALANG (Imperata cylindrica) SEBAGAI BIOSORBEN CR(VI) PADA LIMBAH INDUSTRI SASIRANGAN DENGAN METODE TEH CELUP Rahmi Hardini; Ina Risnawati; Awin Fauzi; Noer Komari
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (2909.849 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v3i1.2029

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang kajian biosorpsi ion Cr(VI) oleh biomassa rumput alang-alang (Imperata cylindrical) pada limbah industri sasirangan dengan metode teh celup. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pH, waktu optimum, kapasitas adsorpsi, mengetahui kadar logam Cr(VI) yang teradsorp oleh Imperata cylindrica pada limbah cair sasirangan, dan kemampuan recovery serta mengetahui gugus fungsi yang terdapat pada Imperata cylindrica yang berinteraksi dengan ion logam Cr(VI). Ion logam yang teradsorpsi dihitung berdasarkan selisih konsentrasi ion logam dalam larutan sebelum dan setelah adsorpsi menggunakan AAS dan karakterisasi gugus fungsi pada biomassa menggunakan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum untuk mengadsorpsi Cr(VI) pada pH 3 sebesar 94,03 %, dan waktu kontak optimum 90 menit sebesar 13,51351 %. Kapasitas adsorpsi optimum pada konsentrasi 10-20 mg/l sebesar 25,87 %. Kemampuan recovery Cr(VI) berkisar antara 66,07% sampai 76,47%. Gugus- gugus fungsi pada biomassa Imperata cylindrica yang mengalami interaksi dengan Cr(VI) adalah gugus hidroksil, karboksil, metil, amina dan rangkaian alkana. Kata kunci : biosorpsi, Imperata cylindrica, Cr(VI) 
KAJIAN BIOSORPSI BIOMASSA BEKATUL TERHADAP TIMBAL(II) Noer Komari; Ahmad Budi Junaidi; Sri Hendriani
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (179.574 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v6i1.2102

Abstract

Telah dilakukan penelitian kajian biosorpsi biomassa bekatul terhadap Pb(II). Biomassa bekatul didapatkan langsung dari pabrik penggilingan padi yang bertempat di Kecamatan Batang Alai Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan. Kajian pH dan waktu optimum dilakukan untuk mengetahui kemampuan biosorpsi Pb(II) oleh biomassa bekatul. Di samping itu juga dilakukan recovery Pb(II) yang sudah diikat oleh biomassa bekatul. Kemampuan biosorpsi dan recovery dikaji pada bekatul tak terimobilkan dengan menggunakan metode Batch dan bekatul terimobilkan dengan menggunakan metode kolom. Hasil penelitian menunjukkan pada pH 5 dan selang waktu 15 menit bekatul dapat mengikat Pb(II) secara maksimal, dimana diperoleh kemampuan biosorpsi bekatul tak terimobilkan 3,96 mg Pb(II)/g biomassa dan bekatul terimobilkan 5,25 mg Pb(II)/g biomassa. Kemampuan recovery Pb(II) dari bekatul tak terimobilkan berkisar antara 63,35 – 84,36% dan untuk bekatul terimobilkan berkisar antara 98,48 – 99,88%. Kata kunci : biosorpsi, biomassa, timbal. 
KAJIAN BIOSORPSI Al(III) DALAM LARUTAN OLEH BIOMASSA BATANG PISANG (Musa Paradisiaca) YANG TERIMMOBILKAN PADA ABU LAYANG BATUBARA Nurhidayati Pratiwi; Megayulia Nooryaneti; Arini Purnamasari; Noer Komari
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 3, No 1 (2009)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (295.201 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v3i1.2030

Abstract

Telah dilakukan penelitian tentang kajian biosorpsi ion Al(III) oleh biomassa batang pisang (Musa paradisiaca) yang terimmobilkan pada abu layang batubara. Tujuan penelitian ini adalah menentukan pH, waktu optimum, kapasitas adsorpsi, dan mengetahui gugus fungsi dari biomassa batang pisang (Musa paradisiaca) yang terimmobilkan pada abu layang batubara yang berinteraksi dengan Al(III). Ion logam yang teradsorpsi dihitung berdasarkan selisih konsentrasi ion logam dalam larutan sebelum dan setelah adsorpsi menggunakan AAS dan karakterisasi gugus fungsi pada biomassa menggunakan FTIR. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pH optimum untuk mengadsorpsi Al(III) pada pH 6 sebesar 66,23 %, dan waktu kontak optimum 15 menit sebesar 22,314 %. Kapasitas adsorpsi optimum pada konsentrasi 60 ppm sebesar 13,2 %. Gugus-gugus fungsi pada biomassa batang pisang (Musa paradisiaca) yang terimmobilkan pada abu layang batubara yang mengalami interaksi dengan Al(III) adalah gugus hidroksil, karboksil, dan silanol. Kata kunci : biosorpsi, Musa paradisiaca, abu layang batubara 
ADSORPSI FOSFAT (PO43-) MENGGUNAKAN SELULOSA PURUN TIKUS (Eleocharis dulcis) TERMODIFIKASI HEKSADESILTRIMETILAMMONIUM BROMIDA (HDTMABr) Retno Agnestisia; Noer Komari; Sunardi Sunardi
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 6, No 1 (2012)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (414.12 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v6i1.2107

Abstract

Kajian preparasi, modifikasi dan uji adsorpsi selulosa purun tikus (Eleocharis dulcis) asal Handel Bakti, Kalimantan Selatan terhadap senyawa anionik fosfat (PO43-) telah dilakukan. Modifikasi selulosa dilakukan dengan rekayasa permukaan menggunakan surfaktan kationik heksadesiltrimetilamonium bromida (HDTMABr). Selulosa hasil modifikasi dianalisis menggunakan spektroskopi FTIR (Fourier Transform Infrared) dan derajat substitusi (DS) ditentukan dengan metode titrasi. Parameter adsorpsi yang dipelajari meliputi penentuan pH optimum, waktu kontak dan kapasitas adsorpsi dari sampel selulosa terhadap fosfat (PO43-). Hasil penelitian menunjukan bahwa selulosa termodifikasi surfaktan kationik merupakan adsorben yang baik untuk mengadsorpsi fosfat (PO43-) dengan derajat substitusi sebesar 1,24. Adsorpsi optimum dicapai pada pH 3 dan waktu kontak 60 menit pada selulosa dan 15 menit pada selulosa termodifikasi. Adsorpsi fosfat (PO43-) mengikuti isoterm Langmuir dengan kapasitas adsorpsi (qm) untuk selulosa, Sel-HDTMA-1 dan sel-HDTMA-2 berturut-turut sebesar 2,36 mg/g, 16,95 mg/g dan 20,83 mg/g. Kata kunci : selulosa, HDTMABr, senyawa fosfat (PO43-), adsorpsi. 
KANDUNGAN KADMIUM (Cd) DAN SENG (Zn) PADA IKAN BAUNG (Hemibagrus nemurus) DI PERAIRAN TRISAKTI BANJARMASIN Etty Novita; Utami Irawati; Noer Komari
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 8, No 2 (2014)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.035 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v8i2.2135

Abstract

Tingginya aktivitas bongkar muat di Sungai Barito sekitar Pelabuhan Trisakti Banjarmasin menyebabkan perairan tercemar. Bahan percemar perairan antara lain adalah logam berat. Penelitian ini bertujuan menentukan kandungan Cd dan Zn pada ikan Baung (Hemibagrus nemurus) di perairan Trisakti Banjarmasin. Penentuan kadar logam berat menggunakan metode Spektrofotometri Serapan Atom (SSA). Sampel diambil di tiga lokasi, yaitu Trisakti, Basirih, dan Banjar Raya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Cd dan Zn bervariasi di tiap lokasi. Kandungan Cd di Trisakti, Basirih dan Banjar Raya berturut-turut adalah 0,104-160 ppm, 0,072–0,184 ppm, dan 0,07–0,144 ppm. Kadar Zn di Trisakti, Basirih, dan Banjar Raya berturut-turut adalah 0,940-1,588 ppm, 0,564-1,432 ppm, dan 0,540- 1,044 ppm. Kadar Cd dan Zn pada ikan Baung masih berkesesuaian dengan baku mutu. Ikan Baung di sungai Barito sekitar perairan Trisakti Banjarmasin masih layak untuk dikonsumsi. Kata kunci : Sungai Barito, Kadmium, Seng, Ikan Baung, Spektrofotometer Serapan Atom 
UJI AKTIVITAS EKSTRAK SAPONIN FRAKSI n-BUTANOL DARI KULIT BATANG KEMIRI (Aleurites moluccana WILLD) PADA LARVA NYAMUK Aedes aegypti Azidi Irwan; Noer Komari; Rusdiana Rusdiana
Jurnal Sains dan Terapan Kimia Vol 1, No 2 (2007)
Publisher : Program Studi Kimia, Universitas Lambung Mangkurat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (128.417 KB) | DOI: 10.20527/jstk.v1i2.2011

Abstract

Kemiri (Aleurites moluccana WILLD) adalah salah satu tanaman yang menghasilkan metabolit sekunder. Percobaan skrining fitokimia menunjukkan bahwa kulit batang kemiri mengandung saponin dalam jumlah sedang. Saponin dapat digunakan sebagai larvasida karena dapat bersifat racun bagi hewan berdarah dingin. Oleh karena itu saponin dapat digunakan sebagai pemusnah serangga. Kulit batang kemiri diekstrak denganmenggunakan metanol dan kemudian dipartisi dengan menggunakan campuran air : butanol (1:1). Dalam penelitian ini, dilakukan eksperimen terhadap larva nyamuk Aedes aegypti melalui perlakuan dengan konsentrasi ekstrak kemiri yang berbeda-beda. Konsentrasi ekstrak yang digunakan adalah o ppm (sebagai kontrol); 10; 100; dan 1000 ppm. Berdasarkan observasi selama 14 hari, ditemukan bahwa persentase mortalitas larva untuk masing-masing konsentrasi berturut-turut adalah sebesar 0%, 40,0%, 43,44% dan 50%. Karena persentase mortalitas LC50 terjadi pada konsentrasi 937,74 ppm dari ekstrak saponin fraksi n-butanol, dapat disimpulkan bahwa ekstrak saponin fraksi n-butanol mempunyai aktifitas dalam mengontrol perkembangbiakan larva nyamuk Aedes aegypti. Kata Kunci : kemiri, saponin, Aedes aegypti, fraksi n-butanol